berusaha tanpa berdoa dikatakan
Pembahasanakan dibagi menjadi empat bagian, yang terdiri dari: Kesalahan persepsi doa (bagian 1): "Tuhan tidak campur tangan dalam kejadian di dunia ini.". Kesalahan persepsi doa (bagian 2): "Semua sudah diatur dan ditakdirkan Tuhan, sehingga berdoa tidak merubah apapun.". Kesalahan persepsi doa (bagian 3): "Berdoa dapat merubah
Begitupula perumpamaan dalam Luk 18:1-8 sebaiknya dilihat bukan sebagai ajaran mengenai perlunya berdoa tanpa jemu-jemunya melainkan sebagai ajakan bagi para murid agar melandaskan doa mereka pada iman yang sesungguhnya, yakni kesiagaan serta pengabdian kepada kehendak Bapa.
Berusahasemaksimal mungkin tanpa berdoa meminta bantuan-Nya adalah sombong. Walau bagaimanapun doa dan usaha saling berkesinambungan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 4. Mengharap supaya dapat berjumpa dengan Allah SWT dan masuk surga. Bisa dikatakan cita-cita umat islam yaitu masuk surga dan bertemu dengan Allah SWT.
Kitajuga tidak bisa hanya berusaha saja tanpa didukung oleh doa karena nanti kita dicap sebagai orang yang sombong dan lupa akan kuasanya Allah. Yang harus dilakukan adalah kita berdoa disertai dengan ikhtiar karena itu adalah tandanya seorang muslim. Mari kita seimbangkan ikhtiar dan doa secara bersama-sama agar apa yang dimohonkan bisa terwujud.
Kebalikannyasama benarnya: ketika kita berusaha untuk berterima kasih kepada Allah atas hal-hal baik yang kita terima setiap hari, termasuk hidup kita, iman kita dan panggilan Kristen kita, kita merasa lebih mudah untuk mengingat Tuhan di saat-saat lain, dan menemukan banyak peluang untuk memuji Dia. "Orientasi ini meresap membentuk seluruh kesadaran kita, kehadiran Tuhan yang hening di jantung pemikiran kita, meditasi kita dan keberadaan kita, adalah apa yang kita maksudkan dengan 'doa
Vay Tiền Nhanh Ggads. Khutbah Iاْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ الله العظيمJamaah Jumat rahimakumullah,Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Ra’d, ayat 11,إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْArtinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”Ayat ini menegaskan bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu, misalnya perubahan nasib, mendapatkan rezeki, ilmu, kelulusan ujian, kesehatan, dan sebagainya, maka ia harus melakukan suatu usaha secara aktif dan nyata, dan inilah yang disebut dengan ikhtiar atau usaha lahiriah. Jadi seseorang akan tetap bodoh kalau ia tidak berusaha mengatasi kebodohannya dengan cara mencari ilmu. Seseorang akan tetap hidup sengsara jika ia tidak berikhtiar untuk lepas dari kesengsaraanya, misalnya dengan bekerja keras. Seseorang akan tetap pada watak dan kebiasaannya, seperti pelit, suka iri, malas, pendendam, dan sebagainya, sampai ia berusaha mengubah watak dan kebiasaan tersebut. Seseorang akan tetap sakit sampai ia berusaha mencari kesembuhan dengan cara Jumat rahimakumullah,Berikhtiar adalah wajib. Maka barangsiapa mau berikhtiar, ikhtiarnya akan dicatat sebagai ibadah. Jika ikhtiarnya membuahkan hasil, maka setidaknya ia akan mendapat 2 dua keuntungan. Pertama, ia akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Kedua, ia akan mendapat keberhasilan atau manfaat dari apa yang telah ia usahakan. Tetapi jika ikhtiarnya belum berhasil, maka setidaknya ia akan mendapat pahala dari Allah SWT. Jika ia sabar, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat. Jamaah Jumat rahimakumullah,Untuk memperlancar atau mempermudah ikhtiar kita mencapai keberhasilan, kita perlu dan bahkan harus melakukan doa sebagai usaha batiniah. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Mukmin, ayat 60ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْArtinya “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannnya”Allah SWT akan memberikan jawaban atau merespons apa yang menjadi keinginan atau usaha kita, kalau kita berdoa kepada-Nya. Hikmah berdoa kepada Allah SWT dalam kaitannnya dengan ikhtiar adalah bahwa doa akan mendekatkan kita kepada Allah SWT, dan karenanya akan memperlancar tercapainya apa yang kita lain adalah bahwa dengan berdoa, kita akan terhindar dari klaim bahwa keberhasilan kita semata-mata karena ikhtiar kita sendiri tanpa campur tangan dari Allah SWT. Tentu ini akan mejadi kesombongan yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam ayat berikutnya, إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَArtinya “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” QS al-Mu’min 60Oleh karena itu, tidak sepatutnya kita lupa berdoa kepada Allah SWT dalam setiap usaha kita meraih sesuatu. Semakin banyak kita berdoa dalam kehidupan kita sehar-hari, semakin dekatlah kita kepada Allah SWT dan tentu ini menjadi hal yang terpuji karena dengan berdoa kita menunjukkan kerendahan dan pengakuan betapa kecil dan lemahnya kita di depan Allah Jumat rahimakumullah,Selain melakukan ikhtiar dan doa kepada Allah SWT dalam upaya kita meraih sesuatu, ada satu hal lagi yang tak boleh kita tinggalkan, yakni tawakal. Dalam surat Ali Imran, ayat 159, Allah SWT berfirman فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَArtinya “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertwakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang brtawakal pada-Nya.”Jadi memang ikhtiar dan doa sesungguhnya belum cukup karena masih ada satu hal lagi yang harus kita lakukam, yakni tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT. Pertanyaannya, mengapa kita harus bertawakal kepada Allah SWT? Jamaah Jumat rahimakumullah,Tawakal memiliki peran penting dalam hidup ini, terutama terkait dengan usaha dan doa kita. Seperti kita ketahui dan mungkin sering kita alami bersama bahwa tidak setiap yang kita usahakan atau inginkan akan tercapai dengan segera sebagaimana kemauan kita, sebab memang bukan manusia yang mengatur hidup ini. Allah-lah yang mengatur seluruh alam dengan segala permasalahannya. Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Allah Maha Adil dan Bijaksana dengan semua rencana dan keputusan-Nya. Oleh karena itu, sudah seharusnya usaha dan doa kita, kita serahkan kepada Allah SWT. Biarlah Allah yang mengatur kapan usaha dan doa kita akan terkabul. Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Allah lebih tahu kapan usaha dan doa kita akan terkabul. Terkadang, apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah SWT. Terkadang pula, Allah belum mengabulkan usaha dan doa kita karena Allah menilai kita belum siap, terutama secara mental spiritual, untuk menerima keberhasilan yang kita inginkan. Ingatlah, ada sebagian orang yang ketika usaha dan doanya dikabulkan, mereka justru makin jauh dari Allah SWT dengan melakukan banyak kemaksiatan. Sebagai contoh, seseorang berdoa memohon kenaikan pangkat dalam jabatannya. Ketika pangkatnya naik dan berkuasa, ia justru banyak melakukan penyalah gunaan jabatan, seperti korupsi, manipulasi dan sebagainya. Hal seperti itu banyak kita jumpai di era sekarang ini dimana jabatan tidak lagi dinilai sebagai suatu amanah tetapi telah dipandang sebagai kesempatan untuk memupuk kekayaan sebesar-besarnya secara tidak sah. Sungguh tragis dan ironis, setelah doanya terkabul, ia malah menjadi penghuni penjara. Na’udzubillahi mindzalik. Ini artinya, secara mental spiritual ia sebenarnya belum siap menerima sebuah keberhasilan duniawi. Jamaah Jumat rahimakumullah,Dengan bertawakal kepada Allah SWT, kita tentu lebih siap untuk menerima kenyataan. Mereka yang tidak tawakal, mungkin akan sangat kecewa dan bahkan mengalami stres berat ketika usaha dan doanya tidak atau belum terkabul. Sebagian dari mereka bahkan ada yang menyalahkan Tuhan dengan menuduh Tuhan tidak adil. Na’udzubillahi mindzalik. Sebaliknya, mereka yang bertawakal tentu akan sabar menerimanya sambil introspeksi diri dengan tetap berusaha dan berdoa secara istiqamah. Mereka tidak akan putus asa karena menyadari sepenuhnya bahwa Allah-lah Yang Maha Tahu kapan sebaiknya usaha dan doanya akan terkabul. Ketika usaha dan doanya telah terkabul, tentu mereka akan bersyukur karena menyadari sepenuhnya keberhasilan itu berasal dari Allah SWT. Salah satu bentuk syukur itu adalah dengan tetap taat kepada Allah SWT yang disebut takwa. Demikianlah trilogi dalam Islam, yang terdiri dari ikhtiar, doa dan tawakal. Ketiga hal ini tak bisa dipisahkan dan harus dilakukan secara utuh setiap kali kita menginginkan sesuatu dalam hidup dan kehidupan ini. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk melaksanakan trilogi tersebut. Amin... amin... ya rabbal اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌKhutbah IIاَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًاأَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْMuhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta
ilustrasi berdoa tanpa usaha. Foto Billion Photos/ShutterstockAgar keinginannya tercapai, umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Doa tersebut harus diiringi dengan usaha atau ikhtiar yang dilakukan buku Aqidah dan Akhlaq tulisan Taofik Yusmansyah, ikhtiar didefinisikan sebagai proses usaha yang dilakukan dengan mengeluarkan segala upaya dan kemampuan untuk mencapai hasil terbaik sesuai dengan keinginan. Misalnya, jika ingin juara kelas, siswa harus berikhtiar dengan cara tekun belajar sungguh-sungguh. Begitu pula dengan seseorang yang ingin meraih kesuksesan, ia harus bekerja keras agar cita-citanya bagaimana dengan berdoa tanpa usaha? Apakah Allah SWT akan tetap mengabulkan keinginan hamba-Nya yang hanya mengandalkan doa tanpa berusaha sedikit pun? Berikut Berdoa Tanpa UsahaIlustrasi berdoa. Foto ShutterstockPepatah Arab mengatakan, Ad-du’a bilaa amal ka rami bi laa wathar, doa tanpa ikhtiar seperti busur tanpa panah. Artinya, berdoa tanpa usaha merupakan hal yang sia-sia karena tidak akan ada dalam buku Serat Kehidupan oleh Ade Cahyadi dkk., doa tanpa usaha dipandang sebagai doanya orang pemalas. Sebab, sifat malas akan muncul jika seseorang hanya mengandalkan doa pun mengingatkan hamba-Nya bahwa Dia tidak akan mengubah keadaan mereka sebelum mereka berusaha untuk mengubahnya sendiri. Allah SWT berfirman“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar-Rad 11Anjuran ikhtiar juga diserukan lewat surat An-Najm ayat 3-42. Dalam ayat tersebut, Allah berjanji akan memberi balasan sempurna kepada orang yang mau berusaha keras. Dia berfirman“Bahwa manusia hanya boleh memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian dia akan diberi balasan atas amalnya itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan segala sesuatu.”Ilustrasi berdoa. Foto Shutter StockNamun, itu bukan berarti seseorang boleh mengabaikan doa dalam meraih apa yang diinginkannya. Usaha dan kerja keras saja tanpa diiringi doa justru akan membuat seseorang sombong dan kurang intinya, doa dan usaha harus berjalan beriringan. Agar membuahkan hasil yang maksimal dan mengandung berkah serta kebahagiaan saat memperolehnya, usaha harus bergandengan dengan doa tanpa mengecualikan salah ikhtiar dan berdoa sungguh-sungguh, seorang Muslim hendaknya bertawakal, yaitu berserah diri kepada Allah SWT. Percayalah dengan sepenuh hati bahwa Allah akan memberikan hasil terbaik atas usaha yang telah bertawakal, seseorang tidak akan putus asa, tetap sabar, dan ikhlas ketika apa yang diusahakannya tidak membuahkan sesuai harapan. Sebaliknya, jika usahanya berhasil, ia tidak akan merasa sombong atau tinggi berdoa harus diimbangi dengan usaha?Doa tanpa usaha ibarat apa?Apa yang dimaksud dengan ikhtiar?
Hikmah Islam – Berdoa tanpa usaha sama artinya dengan bohong. Berusaha tanpa berdoa artinya sombong. Keduanya saling melengkapi agar terpenuhi harapan diri. Tak akan kecewa hati karena keinginan tercukupi. Doa adalah permohonan, pengharapan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Doa itu intinya adalah ibadah, doa adalah senjata, doa adalah obat, doa adalah pintu segala kebaikan. Dengan banyak berdoa banyak urusan terselesaikan, banyak kesempitan terlapangkan, banyak masalah akan teruraikan. Doa yang utama kala kita memperbanyak tilawah Alquran. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman “Barang siapa yang sibuk membaca Alquran dan zikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang meminta”. Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya”. Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi. Dalam sebuah kisah, Muhammad Bin Qais mengatakan “Diberitahukan kepadaku bahwa ketika seorang bangun pada malam hari untuk mengerjakan salat Tahajjud, maka berkah dari Surga akan diturunkan untuknya. Para malaikat akan turun untuk mendengarkan lantunan bacaan Alqurannya. Mereka berada di rumah tersebut serta semua makhluk yang ada di atmosfer ini akan mendengarkan bacaannya. Ketika dia telah menyelesaikan shalat dan duduk untuk berdoa, maka para malaikat akan mengelilinginya dan membaca aamiin untuk doanya tersebut. Setelah dia selesai mengerjakan shalat tahajjud dan beristirahat, maka akan ada seruan yang ditujukan padanya, “seorang hamba yang telah melaksanakan ibadah dengan baik tidur dengan penuh kenikmatan” Apapun persoalan hidup kita, apakah kita sedang bahagia atau sedih, tetaplah berdoa kepada Allah. Jangan pernah berhenti memanjatkan doa kepada Allah, karena doa adalah masa depan kita. Doa adalah kekuatan kita, doa adalah senjata kita. Perhatikan ada-adab berdoa, dan bersabarlah menunggu dikabulkan-Nya. SB
Hanya berdoa tanpa berusaha seperti orang kenyang tanpa mau makan Baca Juga Tawakal Bukan Pasrah Tanpa Usaha Dari definisi sebelumnya para ulama menjelaskan bahwa tawakal harus dibangun di atas dua hal pokok yaitu bersandarnya hati kepada Allah dan mengupayakan sebab yang dihalalkan. Orang berupaya menempuh sebab saja namun tidak bersandar kepada Allah, maka berarti ia cacat imannya. Adapun orang yang bersandar kepada Allah namun tidak berusaha menempuh sebab yang dihalalkan, maka ia berarti cacat akalnya. Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai usaha. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan contoh tawakal yang disertai usaha yang memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiyar dan penyandaran diri kepada Allah. Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310 Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan mengharap makanan datang sendiri. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa seekor burung pergi untuk mencari makan, namun seekor burung keluar mencari makan disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah Ta’ala pun memberikan rizkiNya atas usahanya tersebut. Salam dakwahFollow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami Share Artikel Ini
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Doa1. Saat berdoa kita dianjurkan untuk mengulang doa kita sebanyak ....a. 10 kalib. 2 kalic. 3 kalid. 7 kaliJawabanc. 3 kali2. Allah bisa mengabulkan semua doa karena Allah itu Dzat yang Maha....a. Melihatb. mendengarc. Penyayangd. BerkehendakJawaband. Berkehendak3. Salah satu senjata orang yang beriman adalah ....a. Bekerja dan berusahab. Sabar dan berdoac. Berdoa dan melamund. Bersabar dan mengeluhJawabanb. Sabar dan berdoa4. Berusaha tanpa berdoa dikatakan ....a. Beranib. Tanggung jawabc. Sombongd. PamerJawabanc. Sombong5. Berdoa itu memakai bahasa ....a. Arab sajab. Bahasa sendiri sajac. Bahasa Indonesia sajad. Boleh bahasa apa sajaJawaband. Boleh bahasa apa saja6. Berdoa harus dengan perasaan yang ....a. Sombongb. Angkuhc. Memaksad. IkhlasJawaband. Ikhlas7. Kemungkinan doa kita dikabulkan atau tidak, kita harus yakin bahwa Allah akan ....a. Menanyai diri kitab. Mengabulkan sesuai permintaan kitac. Memberikan jalan yang terbaikd. Pergi meninggalkan kitaJawabanc. Memberikan jalan yang terbaik8. Sebaiknya kita berdoa dengan penuh, kecuali...a. Kekhusukanb. Biasa sajac. Khidmatd. KetenanganJawabanb. Biasa saja9. Berdoa dapat melindungi kita dari godaan ....a. Manusiab. Setanc. Malaikatd. NabiJawabanb. Setan
berusaha tanpa berdoa dikatakan